Perancangan Integrated Demand Forecast untuk Manajemen Informasi Sistem Pelayanan Kegawatdaruratan

Authors

  • Cut Fiarni Program Studi Sistem Informasi, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jl. Dipatiukur 80-84, Bandung
  • Heri Kurniawan Program Studi Sistem Informasi, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jl. Dipatiukur 80-84, Bandung
  • Ferris Hans Mulyono Program Studi Sistem Informasi, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jl. Dipatiukur 80-84, Bandung

DOI:

https://doi.org/10.61769/telematika.v16i1.387

Keywords:

Pelayanan kegawatdaruratan, integrasi informasi, visualisasi, demand forecast, Simple Moving Average, MAPE

Abstract

In ensuring the health of the whole community, the government is conducting health care strengthening by forming an Integrated Emergency Management System (SPGDT) that handles emergency patients based on call Centre 119 service. This system is a collaboration of the central government (National Command Centre) and local government (Public Safety Centre) located in each district/city. At PSC Bandung City, the emergency service starts from the community/patients who ask for service until handled by the officers. Problems that occur today, the system used has not been able to integrate the location information and ambulance availability on the personnel assignment process and the availability of bedrooms and services in the hospital in the patient's referral process. To solve the problems, the proposed system would integrate the information that patients need and their location with the availability of ambulances and the availability of bedrooms and services of the intended hospital. The discussion conducted in this research will also focus on improving the visualization of the dashboard and displaying the performance of emergency services, then reporting the results of the 119-service addressed to the Community, the Government, and internal business. Dashboard would also provide a demand forecast feature in each area to simulate the necessary information as a reference in performing the ambulance placement to improve the standardization of services in each sector. The demand forecast is done using Simple Moving Average and is calculated with MAPE so the user can get the prediction of service demand based on data time-series and can choose the model that has sufficient performance.

 

 

Dalam menjamin kesehatan dari seluruh masyarakat, pemerintah melakukan penguatan layanan kesehatan dengan membentuk Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang menangani pasien gawat darurat berbasis layanan Call Center 119. Sistem ini merupakan kolaborasi Pemerintah Pusat (National Command Center) dan Pemerintah Daerah (Public Safety Center) yang berada di setiap Kabupaten/Kota. Pada PSC Kota Bandung, pelayanan kegawatdaruratan dimulai dari masyarakat/pasien yang meminta pelayanan hingga ditangani oleh petugas. Permasalahan yang terjadi saat ini, sistem yang digunakan belum mampu mengintegrasikan informasi lokasi dan ketersediaan ambulans pada proses penugasan petugas serta informasi ketersediaan kamar tidur dan layanan pada rumah sakit pada proses rujukan pasien. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan perancangan sistem informasi manajemen yang mampu mengintegrasikan informasi lokasi dan ketersediaan ambulans dari masing-masing armada serta informasi ketersediaan kamar tidur dan layanan pada rumah sakit. Dalam melakukan pelayanan, PSC Kota Bandung juga memiliki dashboard yang menampilkan kinerja pelayanan kegawatdaruratan dan melakukan pelaporan hasil pelayanan 119 yang ditujukan kepada masyarakat, Pemerintah Kota Bandung, dan internal. Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini juga akan berfokus dalam visualisasi yang menyediakan informasi dengan mengacu kepada aspek kualitas informasi dan KPI yang dimiliki oleh PSC Kota Bandung. Selain itu, pada perancangan sistem usulan juga terdapat fitur demand forecast pada setiap daerah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan sebagai acuan dalam melakukan penempatan ambulans untuk meningkatkan standardisasi layanan di setiap daerah. Demand forecast dilakukan dengan menggunakan Simple Moving Average. Terdapat fitur perhitungan kesalahan dengan MAPE untuk memilih model prediksi berbasis waktu yang paling tepat berdasarkan error rate yang masih dapat diterima organisasi.

Author Biographies

Cut Fiarni, Program Studi Sistem Informasi, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jl. Dipatiukur 80-84, Bandung

Menerima gelar Sarjana dari ITB pada Jurusan Fisika  dan gelar Magister Teknik dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Jurusan Teknologi Informasi. Saat ini aktif sebagai dosen tetap di Departemen Sistem Informasi ITHB Bandung. Minat penelitian pada data science, business inteligence, dan IT Governance.

Ferris Hans Mulyono, Program Studi Sistem Informasi, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jl. Dipatiukur 80-84, Bandung

Kelahiran kota Bandung. Menyelesaikan studi S1 Program Studi Sistem Informasi Institut Teknologi Harapan Bangsa pada tahun 2020.

References

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.

R. M. Yanuar, "Inovasi pelayanan publik sebagai layanan kesehatan dan kegawatdaruratan (studi kasus: public safety center (PSC) 119 Kabupaten Bantul)," Kemudi: Jurnal Ilmu Pemerintahan, vol. 04, no. 01, 2019.

Planning Commission India. “Evaluation Study of National Rural Health Mission (NRHM) in 7 States,” 2011. [Daring]. Tersedia: http://planningcommission.nic.in/reports/peoreport/peoevalu/peo_2807.pdf [diakses 15 Des 2019].

S. El-Masri dan B. Saddik, “An emergency system to improve ambulance dispatching, ambulance diversion, and clinical handover communication - a proposed model,” J. Med Syst., 36(6), hlm. 3917-23, Des 2012.

E. Liu dan E. Wong., Emergency Ambulance Services, Hong Kong: Research and Library Services Division Legislative Council Secretariat , 1996.

S. Pol, P. Gupta, D. Rahatekar, dan A. Patil, “Smart ambulance system,” dalam IJCA Proceedings on National Conference on Advances in Computing, Communication and Networking (ACCNET,) Juni 2016, vol. 6, hlm. 23-26.

B. Hartono, Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

S. K. Card, J. D. Mackinlay, dan B. Shneiderman, Readings in Information Visualization: Using Vision to Think, San Diego: Morgan Kaufmann Publishers, 1998.

A. Unwin, “Why is Data Visualization Important? What is Important in Data Visualization?” 1 Feb 2020. [Daring]. Tersedia: https://hdsr.mitpress.mit.edu/pub/zok97i7p/release/2.

T. H. Handoko, Manajemen, edisi ke-2, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009.

A. Y. Chen, T-Y. Lu. M. H-M. Ma, dan W-Z. Sun, "Demand forecast using data analytics for the preallocation of ambulances," IEEE Journal of Biomedical and Health Informatics, vol. 20, no. 4, hlm. 1178-1187, 2016.

W. A. Lutfi, W. M. Hatta, C. S. Lim, A. Faiz, Z. Abidin, M. H. Azizan, dan S. S. Teoh, "Solving maximal covering location with particle swarm optimization," International Journal of Engineering and Technology, vol. 5, hlm. 3301-3306, 2013.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

I. Soyiri dan D. Reidpath. “An overview of health forecasting.” Environmental Health and Preventive Medicine, 18(1), hlm. 1-9, 2013.

F. S. Hillier dan M. S. Hillier, Introduction to Management Science: A Modeling and Case Studies Approach with Spreadsheet (Irwin/Mc Graw-Hill Series Operations and Decision Sciences), edisi ke-2, McGraw-Hill, 2011.

Published

2021-12-16

Issue

Section

Articles